Home » , » MEETS UR IDOL GOES to KOREA

MEETS UR IDOL GOES to KOREA

SINOPSIS

Safira, gadis remaja yang baru berusia 17 tahun ini sangat tergila – gila pada aktor korea. Lee Suun Kee, aktor, penyanyi, model, sekaligus artis serba bisa inilah yang menghantarkan Safira untuk mengikuti kuis “MEETS UR IDOL GOES to KOREA” secara online di internet. Hanya 5 orang yang bisa memenangkan tiket untuk bertemu sang idola. Akankah Safira berhasil untuk memenangkan tiket dan bertemu sang Idola? Dan apa saja rintangan yang akan ia hadapi untuk mendapatkan tiket impiannya? Baca selengkapnya, dan temukan jawabannya.
Selamat membaca .....!!!!! ^_^

 

 

CHAPTER 1
Safira seorang gadis muda, pantang menyerah, rajin membantu ibunya, dan sedikit beruntung, ia sekarang duduk di bangku sekolah menengah kejuruan kelas 3 jurusan kecantikan di salah satu sekolah ternama karena mendapatkan beasisiwa.
Ibunya adalah seorang penjual sayuran keliling, ayahnya sudah 3 tahun terakhir ini tidak ada kabarnya. Ia pergi setelah menerima pekerjaan di pelayaran entah sebagai apa, namun hingga detik ini tak kunjung pulang.


Keseharian safira adalah sekolah, membantu ibunya untuk menambah uang belanja dengan cara berjualan kosmetik di sekolahnya. Lumayan sajalah untuk sekedar uang sakunya, karena melihat kondisi ekonomi dan kondisi ibunya yang sekarang mulai sakit – sakitan akibat sebulan yang lalu terjatuh dikamar mandi. Safira dan sang ibu menempati rumah peninggalan orangtua ibunya yang kondisinya jangan di tanya lagi. Tembok dengan cat memudar, langit – langit rumah yang sudah amburadul bukan main, dan apabila hujan tiba siap – siap saja ember, baskom, gayung hingga mangkuk bertebaran di sana – sini.


Namun safira tidak pernah menyesali apa yang Tuhan telah berikan kepadanya, ia selalu bersyukur apalagi mempunyai Ibu yang selalu setia menemaninya dalam suka dan duka. Saat Safira salalu mengalami bullying disekolahnya ia selalu menumpahkannya kepada sang ibu. Dengan sabar sang ibu selalu mendengar dan memberikan nasihat – nasihat agar selalu tabah dalam mengahadapi setiap ujian.


Sekarang adalah tahun ajaran baru diamana ia sudah memasuki tingakat akhir di sekolahnya. Kelas 3 adalah saat – saat tersibuk karena akan mengahadapi ujian akhir. Untuk lulus dari sekolah bukan hanya teori tetapi skill pun di butuhkan apalagi mengingat ini adalah sekolah kejuruan.Namun bukannya sibuk belajar dan mengulang pelajaran, yang ada safira saat ini tengah giat – giatnya pergi ke warnet dekat rumahnya. ya sudah dua minggu terakhir ini dia bolak – balik warnet setiap hari 2 jam seusai pulang sekolah dan 2 jam seusai shalat isya. Kenapa?


“kamu mau kemana?” ucap sang ibu yang tiba – tiba keluar dari kamar yang masih memakai mukena.


“eh ibu, mau ke warnet” safira memandang setengah terkaget.


“ke warnet? Apa ga bosen tiapa hari ke warnet? Ga siang ga malem.” Sang ibu menghampiri sembari melepaskan mukena yang masih dikenakannya.
Safira tersenyum dan berkata


“yah ibu, aku kan masih muda jadi wajar dong bu, kan refreshing”


“lah jaman ibu muda tuh ga ada warnet – warnetan. Kalau yang namanya refreshing masa tiap hari 2x sehari toh ndo.” Ucap sang ibu kemabali


“hehe... ibu...ibu. jelas aja ga ada, ibu kan idup nya di jaman dulu, klo ira jaman 2012 jadi bedalah.”


“ah, kamu ini. Ya sudah tapi pulangnya jangan kemaleman ndo.”


“siap ibu... ya uda ira pergi dulu ya, assalamualaikum.”


“walaikumsalam...”


Safira atau Ira pun beranjak keluar dari rumah menuju warnet depan gang rumahnya.


“eh ra baru nongol lu, kemana aja?” ucap si penjaga warnet namanya Bang Jonas itu sih nama panggilan di kampung sini. Kalau nama aslinya Junaedi aliyudin keren ga tuh hihihi...


“eh bang iya nih tadi di ceramahin dulu sama ibu.” Jawabku singkat padat dan jelas. Soalnya kalau jawabnya panjang – panjang jadi kepanjangan ngobrol nanti yang ada 2 jam bukan di pake warnet malan nemenin dia ngobrol. Boros kan waktu kebuang percuma, seboros mukanya bang Jonas hihihi...


Lalu Ira menghidupkan komputer di balik bilik kbu no 01 ini adalah tempat faporit tangkringannya, enatah kenapa tapi ia lebih nyaman berada di bilik itu, dan bang Jonas serta penjaga warnet yang lainnya sudah mengetahui ini. Maklum sekarang ia menjadi pelanggan tetap di wanet “SKY_NET”


Dengan sigap ia membuka situs WWW.IDOLSKOREA.COM dan di klik nya member LOG IN. Ya, karena dia sudah mendaftarkan namanya di situs ini sejak dua minggu lalu. Dan bahkan dengan susah payah untuk mengikuti kuis nya ia bahkan harus puasa jajan disekolah selama satu minggu dan bekerja sebagai jockey untuk bisa membeli tiket seharga $30 melalui kartu kredit. Nah, anak tukang sayur punya kartu kredit, kok bisa?


Ya gag lah ceritanya ira punya teman di sekolahnya yang kaya raya namanya Riksan dengan sedikit paksaan akhirnya Riksan mau berbagi dengan cara menukarkan uang rupiah ira dengan dolar dari kartu kredit Riksan. Alhasil Safira punya satu tiket peluang untuk memenangi kuis ini.
Memang sih sangat tipis bahkan tipis nya setipis tipis sehelai rambut, karena ia hanya memiliki satu number code tiket, bahkan member yang lain dengar – dengar dari forum sudah memiliki 10 tiket bahkan 100 tiket di kuis ini. Tapi ira tidak pantang menyera ia selalu membuka situs ini dan memainkan games yang ada di kuis ini untuk ditukarkan dengan tiket. 1000 points for 1 ticket. Nah, inilah alasannya ia selalu nangkring di warnet lumayanlah untuk menambahkan pundi – pundi pointnya yang sekarang sudah 566 points. Kalau saja sudah 1000 point ia akan mempunya peluang setidaknya dua tiket sudah ada ada di genggamannya.


Tak terasa waktupun sudah malam menunjukan pukul setengah sepuluh. Dilihatnya waktu penunjuk billing sudah ia pakai 1:59 menit. Waktunya ia pulang, lalu bergegas menshutdown komputer dan beranjak ke meja bang Jonas.


“yah, malah tidur. Bang,,, bang.... bang Jonas bangun ...” ucap safira sembari menggerak – gerakan telapak tangannya ke arah muka bang Jonas yang sedang nyenyak tertidur di kursu jaga sambil menitikan sebutir berlian dari mulutnya....ih jijk banget ya...


Sudah di goyang – goyangkannya tubuh bang Jonas tapi masih saja teridur. Tak kehabisan akal ia pun mengambil headset di meja lalu menempelkannya di telinga bang Jonas. Dan di play nya lagu Iwa Peyek sekeras – kerasnya. Alhasil bang Jonas terjungkir dari kursi tidurnya lalu terbentur meja billing jedug keras bukan main. Safira yang melihat tak henti – hentinya tertawa.


“aduh ra,,, lu bangunin yang enak dikit napa, cium kek biar gua bangun ini malah nyetel lagu iwak peyek kenceng – kenceng. Mana sakit lagi nih kejedot.” Celoteh bang Jonas yang terlihat kesakitan.


“idih cium? Ngimpi...... nih bayar billing, goceng ya” ucap nya mengeluarkan uang lima ribu rupiah dari saku celana jeans selututnya.


“yah di mimpi juga kagak napa – napa dah... hehe daripada kagak sama sekali hihihi” ucap bang Jonas bercanda dan sedikit menggoda.


“idih ngarep... udah ah bang besok sekolah ni makasih ya... yuk...” ucap safira berpamitan


“ok, makasih ya ra” ucap bang Jonas kembali. Ira pun melangkah keluar dan menuju pulang ke rumahnya.


*****


Teng...teng...teng...teng...


Bel tanda istirahat pun berdering. Saatnya bagi siswa – siswi untuk menikmati waktu istirahat setelah dari pagi hingga siang hari berkutat dengan mata pelajaran dan teori – teori. Di sekolah tempat safira menimba ilmu muridnya kurang lebih ada 1000. Dengan jurusan yang berbeda – beda, mulai dari jurusan, otomotif, komunikasi, broadcast, perhotelan, dan kecantikan seperti yang diambil oleh ira.


Ira mempunya sahabat setianya dari SMP namanya Ranti ia adalah anak seorang guru di SMP nya dulu, saking BFF nya Ranti tidak mau pisah dengan ira dan ia memutuskan untuk sekolah disatu sekolah yang sama dengan jurusan yang sama pula, merekapun satu bangku, hehe benar – benar setia ya...


“ra, temenin ke kantin yu”. Ucap Ranti menoleh pada Ira yang sedang membereskan buku – bukunya ke dalam tas.


“mmm,,,” terdiam sejenak


Ranti pun tersenyum lalu menarik tangan ira sedikit memaksa karena ia tau karakter sahabatnya ini, jika ira terdiam berarti dia sedang tidak ada jatah untuk jajan, kalau uang ira pasti punya namun itu adalah modal dari kosmetiknya.


Sesampainya di kantin...
“bentar ya... aku mau pesen dulu” senyum ranti meninggalkan ira menuju counter makanan di kantin.


Jangan tanya kantin sekolah ini gak kalah sama yang ada di mol – mol semacam food court gitu, dari jajanan ringan sampai makanan berat ada. Dari yang harga seribu perak sampai lima puluh ribu juga ada. Maklum sekolah ini 70% adalalah khusus orang – orang berada, lho kok bisa bukan biasanya SMK untuk anak yang habis lulus langsung kerja ya...??? berarti kan anak – anak kalangan mengah ke bawah.


Eitsss, jangan salah SMK JAYA BANGSA adalah SMK dimana anak didiknya dibekali dasar – dasar ilmu yang nantinya akan menghantarkan mereka ke jenjang yang lebih tinggi, apabila sudah lulus dari sini jika akan study kembali maka di semester satu dan dua kalian tinggal santai – santai saja karena ilmu dasarnya sudah ada. Dan apabila tidak maka bisa dijadikan modal awal untuk bekerja di perusahaan – perusahaan yang bekerja sama dengan sekolah ini. Atau yang ingin membuka usaha akan diberi modal Cuma – Cuma oleh pihak sekolah, gimana tuh enak ga??? Kalau aja ada ya sekolah macam ini.


“ra mau mesen makanan ato minuman?” tanya ranti dari meja counter


Ira memandang lalu menggelengkan kepalanya bertanda saat ini dia benar – benar tidak ada jatah, puasa lagi dan lagi.


Ranti pun menuju ke tempat dimana ira duduk
“puasa lagi.” Ucap ranti memandang dan menyunggingkan mulut


Angguk Safira sambil memanyunkan mulutnya.


Lalu ranti pun tersenyum
“jangan nyiksa deh, oh ya ini uang yang kemarin ambil lotion sama pelembab.” Ucapnya dan mengambil lembaran uang pecahan lima puluh ribu rupiah 2 lembar.


Ira pun melirik lalu mengambil uang yang disodorkan ranti.
“tapi gue ga ada kembalian. Nanti aja deh bayarnya.”


“ih ribet banget deh, ini udah ambil aja ra ga usah di kembaliin ok.” Ucap ranti. Ia tau jika ira tidak suka dikasihani maka dari itu ranti pun memberinya dengan embel –embel sebagai pembayaran dari kosmetik yang diambilnya kemarin. Walaupun sebenarnya masih ada lebih tigapuluh ribu rupiah.


“ini de makanannya.” Pelayan datang membawakan nampan berisi steak dengan hot plat dan juice melon.


“ok, makasih. Oh ya, Mas pesen yang kaya gini satu lagi ya sama jus alpukatnya satu.” Ucap ranti


Dengan heran ira bertanya “ga salah? Mesen lagi?”


“haha yaelah, kenapa emang?” ucap ranti tertawa


“kagak” ucap ira melemas lalu memangku dagu nya di kedua telapak tangannya.


“dorrrrr”
Ucap seseorang di balik keduanya


Ranti dan ira pun terkejut


“ya ampun kaget tau” ucap ranti tersedak makanannya


“yaelah ni monyet satu ngagetin ja.” Ucap ira sedikit melotot kearah Riksan


“ye... kalo monyet nya kaya gue lo juga kelojotan kali hehe. Eh ada ranti sory – sory ya... keselek ya nih minum dulu.” Ucap nya tanpa perasaan bersalah sedikitpun.


Riksan adalah teman satu sekolah beda jurusan di sekolah ira. Rikasan mengambil jurusan Broadcast. Anak dari seorang manajer perusahaan Korea ini termasuk cowok paling imut tapi rada tengil dan gokil makanya bisa berteman dengan ira yang kepribadiannya hampir mirip bedany kalau ira grasak – grusuk dan kalau Riksan stay cool jika berhadapan dengan gadis kaya Ranti.


“ra gimana udah dapet tiketnya belom?” tanya Riksan memulai pembicaraan seputar mimpi Ira untuk berangkat ke Korea.


“udahlah kan yang kemaren gue tukerin ke lo seminggu yang lalu.”


“terus menang?” tanyanya kembali


“ya belom lah pengumumannya aja tiga bulan depan.”


“oh, masih lama toh”


Ira pun mengangguk


“ra kemaren di TV ada berita Lee Suun Kee lho.” Ucap ranti mengikuti obrolan


“berita yang mana? Kemaren juga gue lihat katanya dia mau tour di asia tenggara untuk promosi situs kuisnya.” Ucap ira menambahkan


“wah lo bisa liat si Lee sungging dong ra” ucap riksan dengan memelesetkan nama lee suun kee menjadi lee sungging hahaha....


“Lee Suun Kee woi bukan Lee sungging.” Ucap ira dengan nada kesal


“ya maap – maap deh becanda kali. Nah gimana tuh lo pasti liat ka ra?” tanya Riksan


“yah jangan tanya, pasti ga lah, darimana gue buat beli tiket, buat jajan aja kadang jajan kadang gag kan lo tau sendiri.” Ucap ira dengan datar


Ranti dan ira pun terhenyak mendengarkan ucapan dari sahabatnya, lalu terdiam...


*****


Selepas pulang sekolah ira menuju kamar lalu berganti pakaian kaos dan celana. Ia pun mengambil topi sebagai pembungkus rambut panjangnya yang digulung kedalam topi. Dengan sigap ia menuju keluar kamar dan menghambur keluar, kebetulan ibunya sdang tidak ada dirumah mungkin masih berkeliling menjual sayuran. Ia pun berjalan dari rumahnya menuju gang depan jalan raya dan menyetop angkot untuk mengahantarkannya kejalan tempat dimana ia menjadi jockey. Lumayanlah bisa membantu kondisi keuangannya.


Ira hanya berdiri di pinggiran jalan untuk menunggu mobil – mobil dimana akan membutuhkan jasanya itu. Banyak juga gadis – gadis seusianya yang menjajakan jasa sebagai jockey sepertinya. Tidak ada rasa malu, bagi ira rasa malu itu adalah menyusahkan ibunya dan mengandalkan ibunya sebagai kepala keluarga dan tulang punggung keluarga. Ira mau dan tidak malu melakukan apa saja yang bisa menghasilkan uang dan halal akan ia kerjakan.
Tidak berselang lama mobilpun berhenti tepat dihadapannya. Lalu sang pengemudi membukakan kaca, bertanda ira sedang dibutuhkan. Lalu ira pun masuk.


Hanya dengan sekali hantar ia bisa di berikan upah lima ribu rupiah, apabila ada yang berbaik hati bisa memberinya lebih bahkan lima puluh ribu rupiah untuk sekali hantar pernah ia kantongi.
Lumayan untuk hari ini ia mendapatkan upah tiga puluh ribu rupiah untuk ia tabung sekiranya ada keperluan mendadak. Jatah untuk ia ke warnet hari ini ada dari ranti lumayanlah jadi tidak perlu mengeluarkan uang. Lalu ira pun pulang kerumah.


Setibanya dirumah


“assalamualaikum.” Ira membuka pintu


“waalaikum salam. Baru pulang toh” ucap ibu nya yang sedang mencuci piring di dapur.


“iya bu, tadi ke jalan dulu lumayanlah dapet uang untuk ibu tabung.” Ucap ira menghampiri ibunya


“kamu ngejockey ya ndo” ibu nya pun menatap dengan binar kagum dan haru


Irapun mengangguk


Ibunya terdiam dan menggigitkan bibirnya menahan butiran air mata namun tak terbendung


“lho ibu kenapa nangis? Ira ikhlas ko bu, ira yang mau, ira ga mau nyusahin ibu” ira pun memeluk tubuh kecil ibunya mendekapnya dengan penuh kehangatan dan kasih sayang.


Ibu ira bercucuran air mata, tidak sanggup berkata – kata


“ira sayang sama ibu, ira ga mau liat ibu kecapean, ibu cukup jualan sayuran aja, ga usah ambil cucian di tetangga, atau kerja yang berat – berat, ira ga rela liatnya bu.” Ucap ira mendekap ibunya lebih erat.


Dan beberapa saat....


Lalu merekapun melepaskan dekapan.


“ga kok ndo ibu ga pernah ngerasa capek, apa yang ibu lakukan semata – mata untuk kamu, untuk kehidupan kita.” Ucap sang ibu terbata – bata
Mendengar itu ira mulai tak kuasa akhirnya air matanya pun jatuh.


“tadi ibu habis dari mana??? Ambil cucian lagi kan???”


Ibunya menganggukan kepala


“ya allah ibu.... ibu, ira pinta mulai besok ibu jangan lagi ambil cucian di tetangga ya, ira yang kerja, mulai besok ira akan ngejockey lebih lama lagi biar dapet uangnya lebih banyak yah bu,,, ira sayang sama ibu,,, ira takut sakit ibu kambuh,,, ira gag mau, ira gag rela,,,” ucap ira menangis di dekapan ibunya...


Hening....


“ya sudah, ibu ga akan ambil cucian ke tetangga lagi.” Ucap sang ibu lalu mengusap air mata dari wajah anak semata wayangnya ini.


“janji ya bu”


“iya ibu janji”


“pokoknya ira gag mau lihat ibu ambil cucian lagi”


Ibunya mengangguk dan tersenyum haru melihat anaknya yang sudah dewasa walau usianya masih belia, beruntung memiliki anak seperti Safira Lara Prihatini. itu adalah nama lengkap yang diberikan ibunya yang kelak ia akan memiliki sifat dari arti namanya.


“ya sudah kamu makan dulu sana, kamu pasti belum makan kan.”


“iya nih laper... hehehe” ira menunjukan muka imut nan manjany, akhirnya mereka pun tertawa.


 

 

TO BE CONTINUE......

CHAPTER 2

 
Deskripsi Iklan
Deskripsi Iklan
Deskripsi Iklan
Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Teknisi Komputer Online

3 komentar:

ysf301282 said...

wah bagus mbak novelnya sukses ya dan kembangkan lagi.

Adila Srikandi said...

wah, bagus mabak novelnya, saya tunggu chapter selanjutnya ya :)

ysf301282 said...

terimakasih, untuk lanjutannya sudah ada chapter 2 nya, semangat membaca ya :)

Post a Comment

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Teknisi Komputer Online - All Rights Reserved
Template Modify by Yusup Abdurakhman
Proudly powered by Blogger